Di tengah kesibukannya sebagai kepala rumah tangga, Wa Ega, salah satu nasabah aktif BSU Mandiri tetap meluangkan waktu untuk memilah dan membersihkan sampah rumah tangganya sebelum disetorkan ke Bank Sampah.
Beberapa waktu lalu, beliau mengirimkan foto-foto kegiatan persiapannya. Botol plastik dicuci dan dikeringkan, label kemasan dikumpulkan, tutup botol dipisahkan, dan gelas plastik ditata rapi. Sebuah pemandangan sederhana, namun sarat makna.
Kenapa Sampah Harus Dibersihkan?
Kebiasaan membersihkan sampah sebelum disetor ke Bank Sampah sebenarnya menyimpan banyak manfaat penting, baik untuk nasabah, petugas bank sampah, maupun lingkungan sekitar:
✅ Mengurangi bau dan belatung – Sampah yang kotor mudah membusuk dan menarik lalat. Membersihkannya membantu menjaga kenyamanan rumah dan lingkungan.
✅ Nilai jual lebih tinggi – Sampah bersih lebih disukai oleh pengepul karena tidak mengkontaminasi material lain, sehingga harganya pun lebih baik.
✅ Mudah disimpan lebih lama – Sampah yang bersih dan kering bisa ditunda penyetorannya tanpa mengganggu kenyamanan rumah.
✅ Lebih aman untuk petugas – Petugas bank sampah tidak harus menghadapi risiko kebersihan atau penyakit akibat sampah basah dan kotor.
✅ Membangun budaya disiplin – Anak-anak yang melihat orang tuanya rajin memilah dan membersihkan akan lebih mudah meniru dan tumbuh dengan kesadaran lingkungan.
Dari Rumah, untuk Bumi
Apa yang dilakukan Wa Ega membuktikan bahwa perubahan tidak selalu harus besar. Perubahan bisa dimulai dari rumah, dari dapur, dari kebiasaan-kebiasaan kecil yang konsisten.
Jika setiap keluarga memiliki kesadaran seperti Wa Ega, maka bukan tidak mungkin lingkungan kita bisa bebas dari sampah yang mencemari. Bank Sampah akan semakin optimal, volume sampah ke TPA bisa ditekan, dan ekonomi sirkular bisa berjalan lebih efektif.
Ayo jadi bagian dari solusi. Mulailah dari rumah, mulai dari memilah dan membersihkan sampah. Karena bumi tidak butuh orang yang sempurna, tapi butuh banyak orang yang mau bergerak bersama.
Komentar
Posting Komentar